Seorang laki-laki berumur 45 tahun, datang berobat dengan keluhan kepala pusing, leher tegang, cepat lelah, dan perasaan mudah marah. Sekilas kita akan langsung menghubungkan keadaannya dengan penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi. Apakah benar? Belum tentu!
Hipertensi atau tingginya tekanan darah, merupakan permasalahan yang umum dan kerap ditemukan pada praktek sehari-hari para praktisi kesehatan.
Arti sebuah tekanan darah baru diketahui sangat berarti bila dihubungkan dengan komplikasi-komplikasi yang ditimbulkan oleh masalah ini, antara lain Stroke, kebutaan mendadak, penyakit jantung dan sebagainya.
Apa itu Hipertensi?
Menurut kedokteran barat seseorang dikatakan Hipertensi bila didapatkan tekanan darah yang diukur melebihi 140 mmhg pada tekanan darah atasnya (sistolik), dan lebih dari 90 mmhg pada tekanan darah bawah (diastolik). Yang dimaksud dengan tekanan darah atas atau Sistolik adalah tekanan yang dibutuhkan oleh si jantung untuk memompa darah melalui pembuluh darah besar ke seluruh tubuh dan paru-paru, sedangkan tekanan darah bawah atau Diastolik adalah tekanan yang dibutuhkan oleh jantung untuk mengisi darah dari seluruh tubuh ke jantung bagian kanan dengan cara relaksasai otot jantung.
Apa penyebab Hipertensi?
Sebelum membicarakan penyebab kita harus tahu hipertensi terbagi dalam 2 kelompok besar, yaitu kelompok primer dan sekunder. Pada kelompok sekunder hipertensi disebabkan oleh penyakit yang sebelumnya sudah ada umpamanya pada penderita penyakit ginjal, kencing manis, penyakit paru dan sebagainya. Sedangkan pada kelompok primer penyebab pastinya belumlah jelas tetapi selalu dihubungkan dengan kebiasaan hidup, pola makan, gerak tubuh, bahkan obat-obat yang dikonsumsi, juga rokok.
Dalam pengobatan tradisional Tiong Hoa (Traditional Chinese Medicine – TCM), penyakit ini dikatakan disebabkan oleh kondisi tubuh yang memiliki unsur panas pada hati yang diketahui disebabkan oleh gangguan pada organ lainnnya terutama ginjal.
Apa tanda seseorang mempunyai masalah hipertensi?
Banyak anggapan bahwa tekanan darah tinggi memberikan gejala sakit kepala, pusing, pegal-pegal pada tengkuk, gangguan pada pandangan dan sebagainya. Sebenarnya perlu ditekankan bahwa tekanan darah seseorang dapat tinggi dengan tanpa gejala, sehingga sering didapatkan pasien datang ke tampat praktek tanpa keluhan diatas tetapi saat diukur dengan cara yang benar ternyata mempunyai tekanan yang melebihi batas normal, juga sering ditemukan pasien stroke dengan tekanan darah yang tinggi tetapi tidak mengeluh apa-apa sebelumnya.
Jadi rutin memeriksakan tekanan darah adalah jalan terbaik untuk mengetahui keadaan tekanan darah sang pasien. Jalan terbaik untuk menghadapi masalah ini adalah dengan jalan mencegah atau mengetahui secara dini bagi yang mempunyai resiko besar untuk memperoleh hipertensi. Semakin besar faktor resiko yang ada semakin besar pula kemungkinan seseorang menderita hipertensi.
Apa faktor resikonya?
Yaitu apabila ada anggota keluarga yang menderita hipertensi-apalagi bila orang tua, ras kulit hitam, usia lebih dari 45 tahun, kegemukan, kebiasaan merokok dan minum alkohol.
Bagaimana cara mencegah?
Mencegah memang lebih baik daripada mengobati, dan cara yang mudah adalah dengan mengatur cara hidup yang sehat, menjaga berat badan yang ideal, makan, minum dan tidur teratur, berolahraga minimal 4 kali dalam seminggu dan tidak kurang dari 30 menit setiap kalinya, menghindari rokok dan alkohol, menghindari stress atau menghadapi stress dengan baik, dan menghindari penggunaan obat tanpa pengawasan tenaga ahli.
Bagaimana cara menghadapi bila sudah mengidap?
Rajin memeriksakan tekanan darahnya paling sedikit 1kali 1minggu, mengikuti cara hidup sehat. Seperti halnya dengan diatas pencegahan komplikasi selalu menjadi tujuan penanganan hipertensi.
Sekarang ini sudah banyak cara-cara untuk mengatasi hipertensi misalnya dengan obat baik obat barat maupun TCM, akupuntur, tuina, dan terapi komplementer lainya.
Tentang obat?
Obat yang sering digunakan para dokter untuk penanganan pertama adalah dari golongan B blocker dan Ca-antagonis, sebagai lini pertama pengobatan.
Sedangkan dengan obat TCM tergantung pembagian penyebab tekanan darah tinggi, dan kebanyakan dalam bentuk kombinasi.
Bagaimana dengan Akupuntur dan Tuina?
Akupuntur dewasa ini diakui mempunyai efek terapi yang sangat baik untuk masalah ini.
Menurut pengalaman pribadi penulis banyak penderita dengan hipertensi yang dapat ditangani dengan cara akupuntur dan Tuina dengan hasil yang cukup memuaskan selama diagnosa yang dibuat tepat.
Tetapi sekali lagi yang terbaik adalah pencegahan daripada mengobati!
Jadi mulailah anda memperhatikan cara hidup anda apakah sudah cukup sehat atau belum?
No comments:
Post a Comment